Rektor UPI saat memberikan kata sambutannya di acara launching
Launching tampilan baru Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 November 2011. Acara launching ini dihadiri oleh para peserta Seminar Nasional Rekonstruksi Peran Ruang Fisik Perpustakaan dalam Melayani Masyarakat Informasi yang berasal dari seluruh Indonesia. UPI juga mengumumkan telah mengikuti standard ISO 9001.
Library Lounge
Perpustakaan UPI luasnya 11.200 M2 yang di dalamnya mencakup ruang internet gratis yang dinamakan Upinet, kemudian di lantai satu mencakup front desk, library lounge, rak buku-buku yang bisa dipinjam, kemudian ada ruang tunggu yang dilengkapi dengan sebuah televisi berikut sofa. Di lantai dua mencakup ruang baca dan penyimpanan koleksi skripsi, referensi, ruang jurnal dengan tempat duduk lesehan, books on reserve yang merupakan koleksi langka, ruang audio visual, ruang buku dari para penulis yang merupakan dosen UPI baik yang sudah meninggal atau yang masih hidup yang dinamakan Upisiana, dan ruang sarana prasarana.
Di dalam sambutannya, kepala perpustakaan mengatakan bahwa Perpustakaan UPI masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangannya. Bapak Kepala Perpustakaan ini memaparkan pula sekilas tentang perpustakaan yang bekerja sama dengan Bank BNI membuka entrepreneurship corner. Mahasiswa UPI yang jumlahnya mencapai 30.000 orang ini, yang aktif ke perpustakaan sekitar 5.000 orang. Fakultas yang paling aktif meminjam buku adalah Fakultas Ilmu Pendidikan yang gedungnya tak jauh dari gedung perpustakaan, mencapai 5.000 orang. Sedangkan fakultas yang paling pasif datang ke perpustakaan adalah FPOK. Beliau berharap bahwa para mahasiswa semakin banyak yang datang ke perpustakaan setelah tampilan baru ini.
Koleksi perpustakaan sekitar 60.000 eksemplar, e-journal sekitar 400-600 judul. Untuk back up server adalah menggunakan aki mobil, jika sewaku-waktu listrik padam, karena jika menggunakan genset maka dikhawatirkan akan cepat merusak server, yang disebabkan ketidakstabilan tegangan.
Kini, perpustakaan menyediakan layanan mandiri, yaitu para pemustaka bisa meminjam buku sendiri, mengembalikan buku sendiri dengan sistem RFID, juga ada fasilitas book drop, dan penelusuran katalog.
Rektor UPI dalam kata sambutannya menegaskan bahwa pepustakaan merupakan jantung universitas yang merupakan sumber informasi bagi warga UPI sendiri maupun bagi luar UPI, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Perpustakaan tidak boleh menutup diri. Perpustakaan hybrid yang merupakan perpaduan antara konvensional dan digital. Bagaimana minat daya kunjung para civitas academica untuk memanfaatkan perpustakaan. Barangkali kita bisa mengambil langkah dengan mengupload bahan perpustakaan yang akhirnya bisa diakses oleh seluruh pemustaka; dosen dan mahasiswa yang tentunya bisa juga dijadikan ajang promosi.
Perpustakaan tidak boleh menutup diri untuk diakses oleh orang lain. Maka pada suatu saat perpustakaan akan terwujud sebagai teaching lib, disamping karena di UPI ada bidang studi perpustakaan.
Peresmian ini kemudian ditutup dengan pengguntingan pita oleh rektor UPI, dan melakukan simulasi peminjaman buku menggunakan multi purpose system (MPS).